Hidangan Lebaran Praktis Bersama Pat-Pat Ketupat Mini

Sumber : uprint.id
Jalan-jalan Ke Pasar kediri
Membeli Soto dan Juga teri
Ingat Lebaran Moment Yang Fitri
Tempat Kita Meraih Kemenangan sembari Silaturahmi

Di indonesia,tradisi mudik menjelang lebaran merupakan salah satu budaya yang akan kita lihat tiap tahunnya. Mudik sudah menjadi tradisi. Nah, menariknya fenomena ini tidak ditemui di negara manapun. Disamping dimaknai sebagai hari kemenangan, lebaran merupakan salah satu moment berkumpulnya seluruh keluarga. Meksipun begitu banyak energi, biaya dan waktu yang dikorbankan. Bayangkan saja, kita mesti antri ribuan kilometer untuk memasuki kapal, belum lagi kalau macet parah selama perjalanan. Namun, itu semua terbayar sudah ketika kita bertemu dengan sanak famili dan keluarga besar yang lain. 

Aku masih membayangkan, ketika menikmati moment takbir keliling yang dilakukan para pemuda dan anak-anak di kampung halamanku saat menjelang lebaran. Tua muda semuanya berkumpul bersama melafazkan Takbir dengan sukacita. Tak lupa, menelpon sanak famili yang kebetulan tak bisa hadir, untuk sekadar saling mengucap maaf dan selamat. Rasanya tidak terbayar oleh apapun. Karena moment-moment indah tersebut tidak setiap hari terjadi. Jadi sayang sekali bila dilewatkan.


Sumber : Dokumentasi Pribadi, Suasana Lebaran di Kampung Halaman

Aku ingat benar, ketika menjelang lebaran di Kampung Halamanku. Sebuah Kampung Kecil bernama Mbetal yang berada di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Atmosfer lebaran begitu kental terasa. Senang, sedih dan bahagia bercampur menjadi satu. Takbir begitu antusias dikumandangkan. Bahkan masyarakat melakukan takbir keliling mengintari seluruh kawasan kampung. Benar-benar meninggalkan kesan.

Sumber : kompasiana.com

Ada satu moment berharga yang juga sulit dilupakan hingga kini. Saat kecil dulu, Kakekku sering sekali mengajakku dan para sepupu yang lain untuk memetik pohon kelapa kebun belakang. Tujuannya tak lain untuk menjadikan daun kelapa tersebut sebagai anyaman untuk ketupat.Kita tahu bahwa ketupat menjadi hindangan yang umum dan lazim ditemui saat lebaran. Di seluruh kawasan manapun di Indonesia raya.Ketupat menjadi makanan pokok yang ditemani oleh opor, rendang, sambal kentang dan lain-lain. Tentu saja selain lontong. Heheh. Nah, kakek mengajariku dan para sepupu untuk membuat ketupat. Aku akui, beliau begitu mahir. Tangannya begitu terampil. Tarik daun ke sana dan kesini. Jadi deh. Beliau hanya butuh waktu sekitar 2 menit untuk mengubah daun kelapa menjadi anyaman ketupat.

Aku sendiri minta diberitahu berulang kali.

Mbah, ini ditarik kemana?
Trus....
Nah kalau ini, gimana?
Kok kurang panjang....

Aku bertanya, dan beliau menjawab dengan sabar. 
Meskipun hasilnya tidak sempurna. Toh, jadi juga ketupat perdana buatanku. Setelah cukup banyak anyaman ketupat yang dihasilkan. Kami pun mengisinya dengan beras dan air. Perlu diketahui nih, membuat ketupat tidak bisa sembarangan juga loh. Ada takaran yang perlu diperhatikan. Yakni beras yang nantinya akan dimasukkan ke dalam anyaman ketupat. Serta takaran air yang digunakans saat merebus.
Nah untuk yang satu ini, aku akui belajar dari kakek. Hasil ketupat buatan mereka jempolan. Rapi dan tentu saja enak.

Kalau aku ditanya? Kalian boleh tersenyum dan menebak sendiri. Hehehe. Aku sempat tertawa melihat hasil ketupatku yang telalu lembek dan terlalu keras. Karena takaran beras yang kurang tepat.

Peristiwa itu sudah terjadi 18 Tahun silam, Loh.

Nah, sekarang taunya udah jadi emak-emak aja.
Untungnya nih, di zaman yang semakin canggih dan berkembang seperti sekarang. Banyak hal baru dan praktis yang ditemukan. Termasuk ketika menjadi emak-emak di era milenial seperti sekarang ini. Seemuanya menuntut kepraktisan.Seolah berkejaran dengan waktu. Efektif dan efisien. 


Sumber : Tokopedia.com
Saat moment lebaran, ketupat mini yang bernama Pat-pat k-Tupat dari K-Link menjadi solusi atas kegundahanku. Kegundahanan ketika membuat ketupat. Ceile. Karena selama ini hasilnya ya rata-rata. Pernah berhasuil, namun tetap saja masih ada yang terasa lembek maupun agak keras.  Soalnya pake ilmu kirologi (ilmu mengira-ngira takaran beras yang dimasukkan). Hehe, ada-ada aja. Dengan Pat-pat Ketupat, kita bener-bener bisa menghemat waktu, biaya dan tentu saja tenaga. Karena dikemas secara higienis dan mudah sekali memasaknya, loh. Apalagi bagi emak-emak yang kerjanya bejibun. Masak, ngurus anak, nyuci, beberes rumah (curhat nih ye). Pernah nih ngayal punya tongkat ajaib yang kalau ngomong bim salabim semuanya jadi. Ngayal tingkat dewa nih. Hehehe :)

Oke kembali ke topik

Soalnya kalau membuat ketupat secara manual kan perlu kesabaran dan juga ketelatenan. Iya gak? Jadi waktunya habis Cuma ngerjain satu kerjaan doang. 
Sumber : Bukalapak.com
Nah,  kenapa Pat-Pat Ketupat bisa menjadi solusi bagi kita para emak? Hal ini karena pat-pat ketupat merupakan beras yang sudah dikemas ke dalam kemasan mini yang sudah memiliki takaran yang pas. Jadi kita ga perlu lagi menakar-nakar seberapa beras yang mesti dimasukkan. Hasilnya pun gak perlu takut lembek atau keras kayak dulu. Disamping itu, kemasan dari pat-pat ketupat merupakan jenis kemasan food grade yang aman untuk dikonsumsi. Ketika membuka bungkusan, kita akan melihat beras yang telah dikemas dalam ukuran mini serta divacuum. Perlu diketahui, satu kotak Pat-Pat Ketupat memiliki 20 bungkus kemasan ketupat mini. Kalau dari segi harga, terjangkau banget euy. Tiga puluh ribu udah dapat ketupat yang enak. Siapa yang ga mau, coba?!. Kalau untuk kualitas beras,insyallah udah dijamin aman dan enak. 
Sumber : Tokopedia.com
Nah, untuk memasakknya pun mudah banget. Masukkan aja ketupat mini ke dalam panci yang diisi air. Rebus. Lalu, aduk sesekali agar seluruh ketupat bisa masak secara merata. Dan ketika matang, tiriskan. Kalau sudah matang nih, bisa disajikan dengan lauk pelengkap seperti opor, sambal kentang maupun rendang. 

Lezat dan Nikmat.....

Nikmat Tuhan yang mana yang kamu dustakan?

Selamat Mencoba

Bagi yang berminat dengan Pat-pat ketupat ini, bisa langsung order ke www.k-net.com

Tidak ada komentar

Terimakasih telah berkunjung Ke Blog Saya, rekan-rekan yang budiman (^_^)