Menikmati Pesona Air Terjun Kemumu, Bengkulu Utara

 

Pintu Masuk Objek Wisata Air Terjun
Dokumentasi Pribadi, 2022

Keinginan untuk menyusun rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat bersama dengan rekanku, Mba Anti akhirnya membawa kami melakukan perjalanan ke Air Terjun Kemumu atau yang dikenal dengan Palak Siring Kemumu di Bengkulu Utara. Dipilihnya Kemumu tentu beralasan, hal ini karena Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat tempat kami bekerja menghimbau agar kegiatan pengabdian masyarakat dapat dilakukan disalah satu dari dua tempat yang ditawarkan, yakni Desa Rindu Hati yang berada di Bengkulu Tengah atau di  Desa Kemumu yang berada di Bengkulu Utara. Pilihan jatuh kepada Desa Kemumu lantaran kami sendiri memang belum pernah ke lokasi secara langsung. Saat itu, selain bersama Mba Anti, aku mengajak suami dan anak ditambah satu mahasiswa Mba Anti yang memang berasal dari Kawasan sekitar Kemumu. Kami berangkat dari kota Bengkulu sekitar pukul 09.00 pagi dengan menggunakan mobil pribadi, waktu tempuh perjalanan sekitar 2 jam. Perjalanan cukup santai, kami pun menyempatkan untuk beristirahat di argamakmur yang merupakan ibukota kabupaten Bengkulu Utara. Ketika menuju Kemumu, mata serasa dimanjakan dengan pemandangan hamparan sawah dan gunung yang menjulang. Rasanya sayang jika situasi tersebut tidak diabadikan. Dengan Teknik foto yang masih seadanya, kami bergantian mengambil gambar satu persatu melalui handphone. 

Sebelum akhirnya kami ke Air Terjun Kemumu, kamipun menyempatkan diri mencicipi soto di warung sekitar lokasi serta mampir ke Rumah Kepala Desa untuk silaturahmi dan menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan ke Desa Kemumu. Dengan berbekal cerita dari Kepala Desa, kami pun menyempatkan untuk berkunjung ke UMKM yang ada disana, namanya adalah “Aulia”. Salah satu produknya ialah kue semprong dan Keripik Tempe. UMKM ini masih bersifat home industry

     
 


Ketika berkunjung, ibu-ibu disana tengah mempersiapkan produksi kue semprong yang hendak didistribusikan ke toko. Lantaran rasanya enak, aku dan rekanku membeli kue semprong dan keripik  untuk dijadikan oleh-oleh. Saat itu, situasi menjelang sore, niat kami menuju ke Air Terjun sempat urung lantaran hujan deras yang melanda. Kami izin untuk berteduh sebentar di UMKM tersebut sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan. Alhamdulilah, hujan pun mereda, sebagai upaya memanfaatkan waktu, kami pun bersegera menuju lokasi. Jalan menuju ke Air Terjun memang sudah cukup baik, susunan tangga yang dibangun cukup memudahkan pengunjung untuk turun ke bawah menikmati air terjun.

Namun, situasinya agak berbeda setelah hujan. Anak tangga terasa basah dan licin. Apabila tidak berhati-hati maka akan dengan mudah terpeleset. Akupun harus berpegangan tangan dengan suami dengan kuat sembari memegang erat tangan anakku, agar kami tidak terpeleset. Satu persatu anak tangga aku susuri. Mataku tak berhenti mengamati jalan, karena beberapa kali melihat genangan air. Akhirnya kami tiba di aliran sungai. Situasi sudah menjelang sore, dan Ketika celingak celinguk ke kanan ke kiri, sepertinya kami satu-satunya pengunjung yang ada di lokasi setelah hujan reda. Situasi tersebut aku manfaatkan dengan benar untuk menikmati pemandangan air terjun dan air yang mengalir. Layaknya pengunjung pada umumnya, moment tersebut tentu tidak lupa kami abadikan bersama.  



Kicauan burung terdengar seirima dengan gemericiknya air. Setelah cukup puas, kami pun beranjak untuk pulang. Usaha untuk menaiki anak tangga rasanya membutuhkan tenaga lebih. Heheh. Ketika naik menuju parkiran, kami mendapati beberapa pengunjung yang hendak turun ke air terjun. Sebagai salah satu destinasi wisata, air terjun kemumu memiliki pemandangan yang cantik. Bila diolah dengan baik maka dapat menjadi asset yang memberikan pendapatan bagi daerah dan dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk sekitar. Tentunya, upaya menjaga Air Terjun Kemumu menjadi kewajiban Bersama.  

 

Tidak ada komentar

Terimakasih telah berkunjung Ke Blog Saya, rekan-rekan yang budiman (^_^)