Perlu diketahui bahwa kehalusan tenunan, tingkat kerumitan motif, warna pada tenun cual mengandung berbagai filosofi hidup sebagai bagian dari perjalanan religius penenunnya. Tenun cual sendiri terkenal dengan tekstur kainnya yang halus, warna celupannya tidak berubah, dan ragam motif seakan timbul bila dipandang dari kejauhan. Peminat tenun cual pun sudah menyebar ke berbagai daerah, mulai dari Palembang, Belitung, Pontianak, Singapura dan tanah melayu lainnya. Perlu diketahui bahwa pada tahun 1914 hingga 1918 telah terjadi perang besar di Eropa serta menyebabkan terputusnya bahan baku tenun cual. Kemudian masuknya tekstil dari berbagai daerah menjadi pelengkap orang-orang Muntok meninggalkan tenun cual. 

Hingga kemudian pada tahun 1990, perindustrian Kota Madya kembali menggalakkkan kerajinan cual/ salah satunya berasal dari kelompok usaha kerajinan cual telah dirintis oleh Maslina, melalui upaya mempelajari motif dan koleksi tenun cual klasik serta membuat benang yang selanjutnya ditenun dan menghasilkan kain. Sejak tahun 1997 hingga saat ini pemerintah mengadakan pelatihan teknik menenun dan Maslina sebagai pelatihnya. Hingga tahun 2003 Maslina membentuk koperasi yang hina kini memiliki sekitar 50 pengrajin tenun cual yang ada di Bangka Belitung.  Koperasi ini memiliki Akta Koperasi pada 24 April 2003 serta badan hukum 0095/BH/518/IV/2003. Sebagai pengetahuan, tenun cual dapat menghasilkan berbagai baju  yang dapat digunakan baik untuk laki-laki maupun perempuan. Nah, untuk harga tenun cual sendiri, memang memiliki keberagaman, karena proses pembuatan yang panjang dan memakan waktu tergantung dengan jenis motif hingga tingkat kerumitannya. Sebagai contoh :

Nah, bagi kalian yang hendak berkunjung ke Bangka Belintung, jangan lupa untuk mencari dan membeli tenun cual, salah satunya di Sentra Produksi, Pelatihan, dan Studi Pelestarian Warisan Budaya Tenun Cual milik Maslina, yang beralamat di Jalan Raya Selindung No 17, Keluraan Selindung Kecamatan Gabek Pangkal Pinang ya.