Arah Pendidikan Tinggi dan Transformasi Masyarakat di Era Revolusi Industri 4.0


Sumber : ibukotatvnews.com
Tahukah kalian bahwa saat ini kita tengah dihadapkan pada fase Revolusi Industri 4.0. ?

Nah, apa itu Revolusi 4.0 ? 

Istilah ini menjadi salah satu penanda bahwa kehidupan sosial dan masyarakat tengah dihadapkan pada kondisi disrupsi. Istilah disrupsi dapat diartikan sebagai kondisi perubahan yang terjadi secara mendasar dan fundamental. Salah satu perubahan tersebut ditandai dengan kehadiran teknologi. 


Sumber : Kompasiana.com
Dimana, teknologi yang dimaksud mengarah pada penciptaan berbagai aspek baru seperti kemunculan artificial Intelengence, Pengembangan robot, data sciences, Internet, Cloud, Bio Technology, Big data, serta drones. Kondisi tersebut, diakui menjadi pendorong lahirnya Revolusi 4.0 atau yang dikenal dengan istilah The Fourth Industrial Revolution yang terjadi saat ini. Kondisi ini tentu saja akan berpengaruh dan memberikan dampak dalam kehidupan. Dampak-dampak meliputi beberapa aspek, diantaranya :

Pertama, Aspek Economy yang akan berdampak pada growth, employment and the nature of work ;

Kedua, Aspek Business yang berdampak pada consumer expectation, data-enchance Product, Collaborative Innovation and New Operating Models ;

Ketiga, National and Global yang berdampak pada goverments, Countries, Regions and Cities, International Security ;

Keempat, Aspek Society yang akan berpengaruh pada Inequality and Middle Class, Community ;

Kelima, Aspek Individual yang akan berdampak pada identity, Morality and Ethics, Humman Connection, Managing Public and Private Information
Sumber : yuswohady.com
Era Revolusi 4.0 telah melahirkan peluang terciptanya berbagai teknologi dalam dimensi digital berbasis internet. Hingga tahun 2018, APJII menjelaskan bahwa trend pengguna internet di indonesia terus meningkat sejak tahun 1998 hingga tahun 2017 Saat ini tercatat telah mencapai 143,26 Juta. Hampir separuh lebih pengguna menggunakan aplikasi media sosial untuk berkomunikasi, berbagi informasi hingga menjadi fasilitas untuk mendapatkan alasan dalam menggunakan digital paltform. 
sumber : nu.or.id
Menurut data APJII pada tahun 2018, perilaku pengguna internet Indonesia lebih banyak mengarah pada penggunaan online shop dengan total sebanyak 62 %, bisnis personal sebanyak 32,4 %, sisanya 3,8 % untuk hal lainnya. Urutan pertama sosial media yang digunakan ialah Facebook yakni sebanyal 54 %, disusul kemudian instagram dan youtube yang masing-masing sebanyak 15 % dan 11 %. 
Sekarang ini, kita perlu mengakui bahwa telah terjadi pergeseran kebutuhan dasar dalam hierarki yang dilahirkan oleh Abraham Maslow. 

Sumber : windasrk.blogspot.com
Semula bahwa kebutuhan dasar ialah menyangkut kebutuhan kebutuhan fisik, namun saat ini telah beralih menjadi kebutuhan pada akses komunikasi berupa wifi dan batterai. Lalu disusul kebutuhan safety needs, belonging and love, esteem needs serta self actualization. Coba deh kita lihat, sekarang ini orang akan merasa sulit bila tidak membawa handphone, baterai habis dan tidak ada jaringan wifi. Bener gak? 

Disis lain, era revolusi 4.0 pun telah memunculkan anggapan bahwa “Technology creates More Jobs, than it destroys, mainly outside the industry itself."

Oleh karena itu, perlunya literasi baru dalam menghadapi Era Revolusi Industri 4.0. Bila literasi lama lebih menekankan pada membaca, menulis, dan matematika sebagai modal dasar dalam berkiprah di masyarakat, maka pada era revolusi industri 4.0 literasi telah meluas menjadi 3 aspek. 
Pertama, individu diharapkan memiliki kemampuan untuk membaca, menganalisis dan menggunakan informasi (big data) di dunia.

Kedua, literasi teknologi  yang mana individu perlu memahami cara kerja aplikasi teknologi, coding, artificial intellegent, enginering serta principel

Ketiga, yang tidak kalah penting ialah literasi manusia yang menyangkut aspek : humanities, komunikasi dan desain. 

Hingga tahun 2020 (modified from holly benson, infoys pada tahun 2018) telah merilis bahwa ada 10 skills yang perlu dimiliki oleh setiap individu dalam menghadapi revolusi 4.0 diantaranya :
Sumber : ef.co.id
  • Kemampuan menyelesaikan masalah;
  • Berpikir Kritis;
  • Kreatif;
  • Manajemen Sumber Daya Manusia;
  • Kemampuan berkoordinasi dengan pihak lain;
  • Kemampuan mengolah Emosi;
  • Keterampilan;
  • Orientasi Pelayanan;
  • Negosiasi;
  • Serta kemampuan Kognitif;
Menurut Hasil penelitian Thomas J. Stanley, Ph.D bahwa saat ini IQ berada di urutan ke 21, bersekolah di urutan favorit berada di urutan ke 23 dan lulus dengan nilai terbaik berada di urutan ke 30. Kesuksesan di era ini diperoleh melalui 10 faktor, diantaranya ialah :
Sumber : vebma.com
  1. Jujur
  2. Disiplin
  3. Gaul (Good Interpesonal Skill)
  4. Dukungan dari pasangan hidup
  5. Bekerja keras dibandingkan yang lain
  6. Mencintai apa yang dikerjakan
  7. Kepemimpinan yang baik dan kuat
  8. Semangat dan berkepribadian kompetitif
  9. Pengelolaan kehidupan yang baik
  10. Kemampuan menjual gagasan dan produk
Sumber : news.okezone.com
Perguruan tinggi sebagai salah satu lumbung yang menghasilkan sumberdaya manusia tentunya perlu berbenah. Perlunya strategi pendidikan tinggi di era disrupsi saat ini, misal : paradigma tridharma perguruan tinggi (pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat) perlu selaras dengan era industri 4.0, mekanisme Hybrid/ blended Learning yakni sistem online dalam sistem pengajaran, Reorientasi Kurikulum menjadi perhatian guna menghasilkan aspek literasi baru, berupa softskill baru berbasis karakter, enterpreuners dan internship yang menjadi satu hal wajib untuk diajarkan, serta perlunya haluan riset baru yang mendukung keilmuan baru. 

Kiranya, kita perlu memaknai bahwa Pendidik bukan lagi sekadar mengajar namun perlu menjadi inspirasi. The future leadership is the empower, inspire, there is a proverbial and good teacher explaining, great teacher inspiring. Melihat realitas tersebut, maka sebagai individu yang lahir di zaman milenial ini, perlu rasanya kita bersikap bijak dalam menyikapi dan menyongsong revolusi 4.0.

(Disarikan dari orasi ilmiah Pendidikan Tinggi dan Transformasi Masyarakat Industri 4.0 oleh Dr. Arif Satria).

10 komentar

  1. Whoaaa ilmiah sekali mba Ika tulisannya 😢

    BalasHapus
  2. Ternyata ada 10 skill yang harus dimiliki untuk menghadapi revolusi industri 4.0, wah harus siap-siap nih.

    BalasHapus
  3. intinya kita harus menjadi pribadi yang baik dan berkualitas ya mbak, semoga kita semua siap dengan apa yang akan terjadi ke depannya

    BalasHapus
  4. Transformasi yang kita bicarakan memang ada di hadapan mata, mau tak mau harus siap

    BalasHapus
  5. Menyenangkan banget kalo dapat pasangan hidup yang mendukung ya mbk. Semoga saya dapat yang seperti itu. Aamiin.

    BalasHapus
  6. Saya setuju dgn kesepuluh faktor kesuksesan ini mbak. Apalagi soal jujur. Kl udah nggak jujur siapapun nggak bakalan percaya dan kesuksesan sulit dicapai. Terlebih kl membuka olshop. Nggak jujur ya bakal ditinggal pelanggan

    BalasHapus
  7. Iya ya mbx. Ho, camharger dan wifi nggak bsa lepas dri kita. Bbroa tahun yg akan dtng wifi bsa saja ada dimna2.. Mksh lo ya mbx infonya.. Nambah wawasan banget.

    BalasHapus
  8. Tantangan ke depan semakin banyak ya jadi butuh banget skill untuk menghadapi masa depan

    BalasHapus
  9. Mbak, aku sepakat banget kalo pendidik bukan hanya soal ajar mengajari, namun juga harus mampu jadi inspirasi. Soalnya kalo sekedar belajar, sekarang udah bisa memanfaatkan teknologi saja, misalnya belajar via youtube. Tantangan makin berat yes. :)

    BalasHapus
  10. Semua sekarang begerak maju dan manusia menyiapkan semua hal untuk mempermidah kehidupan manusia. Kita pun berevolusi

    BalasHapus

Terimakasih telah berkunjung Ke Blog Saya, rekan-rekan yang budiman (^_^)