Kopi Bengkulu, Ya Kopi Gading Cempaka : Dari Aromanya Terbayang Nikmatnya



Banyak cara bagi kita untuk menikmati setiap moment. Salah satunya adalah dengan minum kopi. Rasa kopi yang pahit maupun manis menjadi suatu cita rasa yang memiliki makna bagi orang yang meminumnya. Tak heran, bila ketika penat orang akan lari dan menenangkan diri dengan meminum kopi sembari menikmati cemilan. Bahkan, kopi sering kali identik sebagai teman untuk bergadang dan bersantai sembari ngobrol bersama teman dan patner. Nah, berbincang mengenai kopi tak ada salahnya kita mengetahui secara pasti mengenai definisinya. Kopi merupakan minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk. Berdasarkan catatan sejarah, penemuan kopi sebagai tanaman berkhasiat telah ditemukan pertama kali oleh bangsa Ethiopia di Benua Afrika. Penemuan ini ditaksir sekitar 3000 tahun (1000 SM) lalu.  Sebagai wilayah yang beriklim tropis seperti Indonesia, kopi merupakan salah satu tanaman khas yang memiliki aneka rasa yang khas di tiap wilayahnya. Terbentang mulai dari sabang hingga merauke, kita banyak menemukan tanaman kopi yang telah banyak diproduksi hingga diekspor ke luar negeri. Bengkulu merupakan salah satu provinsi yang memiliki komoditas kopi yang namanya cukup diperhitungkan. Tak heran bila Kopi Bengkulu, juga banyak digemari tidak hanya para penggemar lokal, namun juga nasional bahkan internasional. Di Bengkulu sendiri, sudah banyak UKM, CV dan perusahaan yang memproduksi kopi. Salah satunya adalah CV Kemal Cempaka Mulia (KCM) yang memproduksi Kopi Gading Cempaka premium sejak tahun 1920.

Lantas Mengapa Kopi Gading Cempaka Bengkulu ?

5 Manfaat Asinnya Garam

sumber : pixabay.com
Tidak hanya sebagai pelengkap rasa gurih dan penguat rasa pada masakan, garam rupanya memiliki manfaat lebih yang dapat kita gunakan sehari-hari. Nah, berikut adalah ulasannya :

Aplikasi Di Smartphone Yang Setia Menemani

sumber : pixabay.com
Selama dua dasawarsa terakhir, perkembangan teknologi begitu pesat. Dunia seolah tanpa batas sejak kehadiran internet. Batas geografis tak jadi persoalan untuk kita mengakses berbagai informasi yang ada di berbagai belahan dunia. Perkembangan teknologi pun membawa konsekuensi pada banyaknya kemunculan perangkat dan  peralatan canggih yang telah memudahkan manusia dalam beraktivitas. Contoh yang paling sederhan adalah ponsel. Masih terngiang di ingatanku, sekitar tahun 2003, aku sudah mengenal perangkat bernama Handphone melalui teman. Saat itu, aku masih duduk di bangku SMP (Sekolah Menengah Pertama). Handphone saat itu merupakan barang mewah (heheh). Hanya 1-2 orang diantara teman sekelas yang memiliki handphone kala itu. Bentuknya masih tebal dengan tombol angka dan huruf yang begitu menonjol di permukaan, layarnya masih kuning, nada sambungnya masih polyphonic

Mengurai Pengalaman(Ku) Naik Angkutan Umum

sumber : bengkulu.antaranews.com
Ketika bercerita mengenai pengalaman naik angkutan umum, aku akan diantarkan pada kenangan 18 tahun yang lalu. Saat dimana, kali pertama menggunakan angkutan umum ketika duduk di bangku kelas 1 SMP. Jarak antara sekolah dan rumah memang cukup jauh. Untuk bisa sampai dan pulang dari sekolah, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama, diantar-jemput orang tua, kedua barengan dengan teman menggunakan mobil pribadinya dan ketiga adalah naik angkot. Pilihan jatuh pada opsi ketiga. Hal ini lantaran, kondisi kedua orang tuaku yang tidak memungkinkan untuk mengantar jemput aku. Kasihan keduanya. Jarak kantor keduanya cukup jauh dari sekolahku. Sedangkan, teman banyak yang berbeda jalur denganku. Alhasil, sejak SMP, setiap pulang aku sudah terbiasa menggunakan angkutan umum. Saat itu, untuk naik angkutan umum, kita harus menuju pangkalan angkutan. Hal ini menyebabkan aku dan teman-temanku yang sama-sama menggunakan angkot, berjalan menelusuri pertokoan suprato untuk menuju area angkutan yang letaknya di Jalan K.Z Abidin. Disana kita bisa menemukan angkutan dengan berbagai tujuan yang kita tuju. Perlu diketahui, di Bengkulu sendiri ada 5 jenis warna angkutan yang melayani berbagai trayek. Yakni warna : Hijau, Merah, Kuning, Biru dan Putih.

Tips Melakukan Perjalanan Dengan Pesawat Bersama Sang Buah Hati


Sumber : Pixabay.com
Perjalanan menggunakan pesawat kali ini memang terasa berkesan. Pasalnya, aku dan suami membawa serta my baby boy yang saat itu masih berusia 7 bulan. Tak tanggung-tanggung, tujuannya langsung ke Pulau Lombok. Awalnya rasa khawatir menyelimuti. Hal ini lantaran, ini merupakan kali pertama mama muda seperti ku akan melakukan perjalanan yang cukup jauh. Timbul beragam tanya di pikiranku. Kalau nanti kenapa-napa bagaimana ya? Beruntungnya, suamiku mencoba menenangkan dan meyakinkanku bahwa semuanya akan baik-baik saja. 

Perjalananpun dimulai dengan rute pesawat dari Bengkulu menuju Soekarno Hatta, Jakarta. Aku memilih perjalanan pagi agar karena cuaca tidak terlalu terik. Disamping itu, sengaja memilih waktu tidur arkana pada hari biasanya. Sehingga aku berharap nantinya, ketika sudah diberi ASI, my baby boy tersebut dapat tertidur selama perjalanan. Benar saja, ketika hendak take off, mata Arkana sudah terlihat mengantuk dan akhirnya ia pun tertidur. Kekhawatiran rewel di jalan seolah sirna. Ia lantas terbangun ketika pesawat sudah landing. Nah, berikut ini ada beberapa tips yang barangkali berguna ketika kita membawa bayi ketika melakukan perjalanan jauh, khususnya ketika naik pesawat.